Selasa, 11 Januari 2011

BUSINES PLAN SDM DAN ORGANISASI

1. Produktivitas

Tujuan fungsi sumberdaya manusia (SDM) adalah untuk meningkatkan produktivitas (achievement performance) dalam menunjang perusahaan lebih kompetitif. Dalam hubungan ini, pengukuran produktivitas hanya dibatasi secara sempit pada peran sumberdaya manusia, yang secara bisnis disebut sebagai pekerja (work force)[1]. Dengan kata lain produktivitas pada fungsi SDM tidak memperhitungkan faktor lainnya, seperti cost, quality, flexibility dan delivery.

Work force ini dibedakan ke dalam dua kelompok: pekerja produksi (blue-collar worker) dan pekerja non-produksi (white-collar professional). Dalam dunia bisnis, proporsi penggunaan dua jenis pekerja tersebut dapat berbeda. Bisnis manufaktur atau production umumnya proporsinya blue>white; sedangkan untuk jasa, seperti perbankan, pendidikan umumnya proporsinya blue
Ukuran produktivitas dapat diturunkan dari persamaan-persamaan berikut:

FIRM:

Profit = f (Revenue; Cost)

Revenue = f (Output; Price)

Output = f (Input)

= f (Labor; Material; Equipment; Capital invested)

SDM:

Produktivitas = Output/Input

= Profit/Cost

= Revenue/Cost

= Profit/Input; Revenue/Input

= Output/Labor

= Revenue/Labor

= Sales/Labor

= Output/(Labor; Material; Equipment; Capital invested)

= dst

Jadi ukuran produktivitas bervariasi, dimana penggunaannya tergantung tujuan dan konteks pengukurannya. Dalam Tabel-1, diperlihatkan dua versi ukuran produktivitas (sales/biaya variabel—misalnya penggunaan labor). Di satu pihak, sales meningkat tetapi dengan penggunaan labor yang lebih banyak dan profit hanya meningkat menjadi 13 (naik 30 persen dari profit semula sebesar 10). Di pihak lain, dengan penjualan yang tetap, tetapi terjadi penghematan biaya labor atau pengurangan labor dari 70 menjadi 63, maka profit menjadi 17 (profit naik sebesar 70 persen dari 10 menjadi 17).

Dari dua versi di atas, yang sering digunakan sebagai cara pengukuran produktivitas adalah penghematan penggunaan labor atau upaya menaikkan efisiensi dan efektivitas penggunaan (utilisasi) labor yang ada. Ini berarti, tujuan pengelolaan SDM dapat dicapai dengan beberapa cara, yakni:

-Jumlah labor yang tetap dan output yang dihasilkan meningkat

-Jumlah labor yang menurun, tetapi output dapat dipertahankan

-Peningkatan labor lebih kecil dibandingkan peningkatan output


Tabel-1. Kontribusi produktivitas dalam bisnis
Sebelum(rupiah) Sesudah(Sales meningkat 10 %) Sesudah(Produktivitasmeningkat 10 %)
Sales 100 110 100
Biaya variable 70 77 63
Biaya tetap 20 20 20
Profit 10 13 17
PerubahanProfit (%) - 30 70



2. Worker vs Firm

Dalam memahami fungsi SDM perusahaan, sesungguhnya perhatian tidak hanya tertuju pada tujuan para pekerja tetapi juga tujuan dari perusahaan. Ini berarti, di satu pihak, fungsi sumberdaya pekerja (SDM) yang dimiliki individu (secara efisien dan efektif) harus dikaitkan dengan ekspektasi para pekerja yang dinilai sebagai upah (salary) dan di pihak lain, tujuan perusahaan (Firm) untuk mengoptimalkan profit yang diinginkan. Dengan kata lain dua tujuan (worker vs firm) harus terjadi secara simultan, dimana:

-Upah/salary = pendapatan individu (worker)

-Profit = pendapatan perusahan (firm)

Bagaimana membuat hubungan yang ideal antara tujuan sumberdaya pekerja (individu) dalam pengelolaan SDM dengan tujuan perusahaan (organisasi) secara bersamaan menjadi tugas pokok dan fungsi SDM di dalam suatu perusahaan. Dengan demikian, tujuan fungsi SDM dalam hal ini adalah bagaimana terjadinya produktivitas bagi setiap individu di dalam perusahaan, agar nilai produktivitas ini memberikan dampak langsung bagi peningkatan profit perusahaan. Mekanisme fungsi SDM ini dapat diperhatikan pada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar